Secara bahasa Ilmu
berasal dari bahasa arab ‘alima, ya’lamu, ‘ilman, dengan wazan fa’ila, yaf’alu,
yang berarti mengerti, memahami
benar-benar. Sedangkan menurut istilah ilmu adalah pengetahuan yang disusun
dalam satu sistem yang berasal dari satu pengamatan, studi dan percobaan untuk
menentukan hakikat prinsip tentang hal yang sedang dikaji (Ashley Pearson).
Budaya juga secara harfiah berasal dari bahasa latin yaitu Colere yang memiliki
arti mengerjakan tanah, dan mengolah. Sedangkan menurut istilah budaya adalah
keseluruhan sistem gagasan tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka
kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan cara belajar
(koentjaraningrat).
Dan secara
sederhana Ilmu Budaya Dasar adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan
pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan
untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
Istilah Ilmu
Budaya Dasar dikembangkan pertama kali di Indonesia sebagai pengganti istilah
basic humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa Inggris “the Humanities”.
Adapun istilah humanities itu sendiri berasal dari bahasa latin humnus yang
artinya manusia, berbudaya dan halus. Dengan mempelajari the humanities
diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan
lebih halus. Dengan mempelajari the humanities diandaikan seseorang akan bisa
menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Dengan demikian bisa
dikatakan bahwa the humanities berkaitan dengan nilai-nilai manusia sebagai
homo humanus atau manusia berbudaya. Agar manusia menjadi humanus, mereka harus
mempelajari ilmu yaitu the humanities disamping tidak meninggalkan tanggung jawabnya
yang lain sebagai manusia itu sendiri.
Penyajian mata
kuliah ilmu budaya dasar tidak lain merupakan suatu usaha yang diharapkan dapat
memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang
dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. IBD semata-mata sebagai suatu usaha untuk
mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran
serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nlai budaya, baik yang menyangkut
orang lain dan alam sekitarnya, maupun yang menyangkut dirinya sendiri.
Sering
kali di zaman ini mahasiswa mengalami pergeseran nilai-nilai yang mungkin
sekali dapat membuatnya masabodoh atau putus asa, suatu sikap yang tidak
selayaknya dimiliki oleh seorang terpelajar. Oleh karena itu dengan adanya mata
kuliah ilmu budaya dasar mahasiswa dapat mengembangkan kepribadian dan wawasan
pemikiran, khususnya berkenaan dengan kebudayaan, agar daya tangkap, persepsi
dan penalaran mengenai lingkungan budaya mahasiswa dapat menjadi lebih halus. Tujuan
adanya ilmu budaya dasar (IBD) adalah Mengusahakan kepekaan mahasiswa terhadap
lingkungan budaya, sehingga mereka dapat lebih mudah menyesuaikan diri dengan
lingkungannya yang baru, dan memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk
memperluas pandangan mereka tentang masalah kemanusiaan dan budaya serta
mengembangkan daya kritis mereka terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut
kedua hal tersebut.
Contoh penerapan
Ilmu budaya dasar dalam kehidupan sehari-hari adalah seperti kejujuran.
Sekarang ini sedikit orang yang bisa berbuat jujur dalam perkataan maupun
perbuatan. Misalnya korupsi, orang yang berbuat tindakan korupsi karena mereka
kurangnya kejujuran dari dirinya. kejujuran itu penting, kita harus
membiasakannya dalam kehidupan kita sehari-hari. Jujur juga dapat membawa kita
dalam kebenaran. Dengan adanya ilmu
budaya dasar ini diharapkan dapat membuat orang menjadi lebih baik lagi dalam
kehidupan sehari-hari. Dan tidak ada lagi orang yang berbuat yang tidak
sempatasnya.
Posting Komentar